Best Friend

*NB : Read me while listening to the song from IKON - Best Friend

Larut malam, suaramu terdengar seolah sedang mabuk. Aku tahu kamu sedang sedih. Aku tahu kamu bertengkar dengannya. Aku juga tahu kau membutuhkanku disisimu.

Entah itu kamu atau aku, salah satu diantara kita adalah orang bodoh. Mengapa? Karena salah satu diantara kita tidak bisa meninggalkan maupun mendekatkan diri.

Aku memperhatikanmu namun kau memperhatikannya. Aku benci. Aku mencoba menenangkan diriku. Aku mencoba membendung airmata ini. Namun, apa daya.


Kau begitu berarti bagiku walau kita hanyalah sahabat.

Bila kau hanyalah mimpi, aku akan menamaimu mimpi indah yang menyedihkan.
Mengapa kau harus mengatakannya dengan suara manismu kalau kita hanyalah sahabat.

Aku tidak apa-apa, walau aku hanya menjadi seseorang yang selalu kau jadikan sandaran.
Aku adalah pulau yang kehilangan tempatnya sebagai tujuan.

Jika perasaan dapat aku kendalikan, aku pasti sudah membuang perasaan serta harapan ini.
Aku membicarakan tentang aku dan kamu. Saat aku ingin mendekatimu.
Kau menggenggam tangannya dan pergi menjauh.
Aku berharap kau tak memperjelas garis hubungan itu.
Aku sadar tentang jauhnya kita dan itu membuatku malu.
Aku sering berharap bahwa kamu tak seperti ini.
Alam sadarku selalu berkelahi sendiri di malam hari.

Aku sedang goyah dan kamulah ombak yang menghantamku.
Jika menantimu adalah dosa, maka kamu adalah penjaranya.
Aku berbohong pada diriku sendiri, berakting bodoh seperti tak peduli.
Sekarang semuanya menjadi rumit dan itu semua karenamu.

Jika suatu saat tidak ada seseorang di sisimu.
Maukah kau menatapku?
Dunia pasti akan sangat terpesona.
Jika kau menggenggam tanganku yang telah menjauh ini.

Kata-kata ini yang selalu kuucapkan dan ku dengar sendiri.
" Hey! kamu tahu aku mencintaimu".
Kata-kata ini akan kuberitahu padamu suatu saat nanti.

Kau tahu aku mencintaimu.

Story inspired from IKON - Best Friend song.