KUMPULAN PUISI DARI DRAKOR A POEM A DAY ( YOU WHO FORGOT POETRY ) EPS 9-12


Maaf banget baru update sekarang T_T, Aku baru aja lulus SMK dan tadi cari kerjaan sana-sini biar gak nganggur. Jujur cari kerja itu SUSAH BANGET.  Besok aku harus lanjut lagi ngelamar sampai bener-bener dapet ( anggap aja biar berpengalaman melamar :v ). Moga aja bisa dapet dan terus bisa update post di blog ini ^o^. Ini lanjutan puisi yang ada di drakor A Poem A Day ^^
EPS 9

Aku
Oleh : Kim Yong Taek
Dengan memikirkanmu
Bila aku menatap pegunungan,
Pada hari hujan di bulan Mei,

Aku sepenuhnya,
Kehabisan oksigen

Tolong lirik aku,
Sebelum aku kehabisan oksigen
Puncak
Oleh : Yoo Ahn Jin
Aku merasa malu,
Untuk mengatakannya hingga sekarang
Aku hanya menangis,
Untuk diriku sendiri

Tangisanku,
Yang paling menyakitkan
Masih muncul,
Untuk diriku sendiri

Berapa banyak usiaku harus bertambah?
Agar dapat memiliki hati yang lapang
Dan harus seberapa luas puncak hatiku?
Sebelum aku dapat menangis untuk orang lain

Mataku hanya dapat,
Melihat diriku sendiri
Pada hari-hari,
Yang paling berat

Telingaku hanya dapat,
Mendengar tawaku
Pada hari-hari,
Yang paling bahagia

Aku tidak pernah menyadari,
Betapa tidak sempurnanya hatiku
Aku merasa malu
Dan juga segan

EPS 10
Hanya Hujan Setelah Kau Pergi
Oleh : Yeo Rim
Hanya hujan,
Setelah kau pergi
Gerimis berubah menjadi,
Hujan yang deras

Dan aku membayangkan dirimu,
Duduk di dalam bus,
Dengan ekspresi,
Wajahmu yang penuh kekecewaan

Aku merasa hatiku menjadi sakit
Ada saat dimana,
Seseorang tak dapat,
Di hibur dengan kata-kata

Aku duduk melamun
Sembari menatap ke luar jendela
Dan bahkan saat aku menutup mata saat lelah,
Sebagian dari kesadaranku justru menjadi semakin jelas

Hanya hujan,
Setelah kau pergi
Di setiap sudut jalan,
Dimana aku melepasmu
Cinta Lama
Oleh : Choi Young Mi
Meskipun itu sekedar api yang kucuri sesaat,
Selama aku merasakan kehangatan,
Aku melupakan semua ketakutan dan kesengsaraanku
Rasanya hangat,

Terima kasih,
Atas segala yang telah kau lakukan untukku
Begitu pula,
Dengan semua yang tak kau lakukan untukku


EPS 11

Bodohnya Dirimu
Oleh : Shin Hyung Geon
Kau tidak bisa meludahkan permen karetmu kapan saja kau mau,
Jadi kau memasukkannya ke tempat sampah setelah membungkusnya dengan tisu
Bodohnya dirimu

Akan lebih cepat jika kau mengendap ke luar dari pintu anjing,
Tapi kau justru mengambil rute yang jauh untuk menggunakan pintu utama
Bodohnya dirimu

Saat kau melihat seorang pria dengan wajah tertutupi arang
Kau membungkuk padanya meski tak perlu
Bodohnya dirimu

Kau menangis terisak sendiri karena gurumu yang tegas dimutasikan
Ketika orang lain tidak menangisinya
Bodohnya dirimu

Memang apa hebatnya hal itu?
Kau berjongkok di depan bunga dandelion dan menatapnya dalam waktu lama
Bodohnya dirimu

Tidak peduli betapa banyak bualan penuh kebohonganku
Kau mengangguk-angguk bersamaku dengan mata terbuka lebar
Bodohnya dirimu

Saat aku memanggilmu “ bodoh “,
Kau hanya tersenyum
Sungguh, Sungguh bodohnya dirimu

Lalu bagaimana denganku?
Aku begitu menyukaimu hingga mengikutimu kemanapun
Seolah aku adalah bayanganmu
Apa aku ini?
Luka
Oleh : Jung Yeon Bok
Tidak ada seorang pun di dunia ini,
Yang tak pernah terluka
Tertutupi oleh goresan,
Setelah hari yang panjang
Hanyalah kehidupan

Mari berhenti,
Menyembunyikan rasa sakit kita
Kita disebut manusia,
Karena kita bisa terluka
Luka hanya dapat tersembuhkan,
Bersama dengan luka lain

EPS 12
Kebahagiaan
Oleh : Na Tae Joo
Itu bukan tentang,
Dimana kita kemarin
Dan bukan soal,
Dimana kita esok
Namun,
Tentang dimana kita hari ini
Dan juga dirimu

Sebuah Lagu Malang Untuk Pemuda Sebelah Rumah
Oleh : Shin Kyung Rim
Mengapa tidak bagi seorang pemuda miskin mengerti,
Bagaimana rasanya kesepian?
Di atas salju yang menutupi lembah,
Pada perjalanan pulangku setelah berpisah denganmu
Di bawah cahaya rembulan berwarna biru yang menyinari jalan

Mengapa tidak bagi seorang pemuda miskin,
Memiliki ketakutan?
Saat aku membuka mataku,
Ketika mendengar suara jam, Suara mobil patroli lingkungan, dan juga suara dari jelly soba
Aku mendengar suara mesin berat berputar di kejauhan

Mengapa tidak bagi seorang pemuda miskin,
Untuk bersandar pada seseorang?
Aku mencoba mengulang, “ ibu, aku merindukanmu” berulang kali
Dan mencoba membayangkan suara hembusan angin
Yang menerpa satu-satunya buah persik yang tersisa di pohonnya

Mengapa tidak bagi seorang pemuda miskin,
Untuk memahami cinta?
Kehangatan bibirmu yang mencium pipiku
Suara nafasmu yang memberi tahu padaku bahwa kau mencintaiku
Cara kau menangis terisak ketika aku membalikkan badan

Mengapa tidak bagi seorang pemuda miskin,
Untuk mengetahuinya?
Karena aku miskin,
Aku harus mengabaikan semuanya

No comments:

Post a Comment

Warna-Warni Bunga di The Blooms Garden

Hello semua, selama quarantine ini, (aseekk) aku bosen dan bingung harus ngapain. Untuk isi waktu luang, aku mau sharing pengalaman aku perg...